SELAMAT DATANG DI LTN NU (Lajnah Ta'lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama) KABUPATEN PRINGSEWU

Jumat, 23 November 2012

SIAPKAH KITA JADI PAHLAWAN?



 
Oleh : Aniza Dwi Gardika,S.Pd.SD.
Guru SD N 1 Fajar Agung Pringsewu
 
"Pahlawan" adalah sebuah kata benda.
Secara etimologi kata "pahlawan" berasal dari bahasa Sanskerta "pahala", yang bermakna hasil atau buah.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pahlawan berarti orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran; pejuang yang gagah berani.
            Pahlawan adalah seseorang yang berpahala yang perbuatannya berhasil bagi kepentingan orang banyak. Perbuatannya memiliki pengaruh terhadap tingkah laku orang lain, karena dinilai mulia dan bermanfaat bagi kepentingan masyarakat bangsa atau umat manusia.

            Dalam bahasa Inggris pahlawan disebut "hero" yang diberi arti satu sosok legendaris dalam mitologi yang dikaruniai kekuatan yang luar biasa, keberanian dan kemampuan, serta diakui sebagai keturunan dewa. Pahlawan adalah sosok yang selalu membela kebenaran dan membela yang lemah.
Dalam cerita perwayangan dikenal tokoh Arjuna dan Pandawa dinilai sebagai pahlawan yang membela kebenaran dari kebatilan. Pahlawan juga dipandang sebagai orang yang dikagumi atas hasil tindakannya, serta sifat mulianya, sehingga diakui sebagai contoh dan tauladan.
            Pahlawan sering dikaitkan dengan keberhasilan dalam prestasi gemilang dalam bidang kemiliteran. Pada umumnya pahlawan adalah seseorang yang berbakti kepada masyarakat, negara, bangsa dan atau umat manusia tanpa menyerah dalam mencapai cita-citanya yang mulia, sehingga rela berkorban demi tercapainya tujuan, dengan dilandasi oleh sikap tanpa pamrih pribadi.
            Seorang pahlawan bangsa yang dengan sepenuh hati mencintai negara dan bangsanya sehingga rela berkorban demi kelestarian dan kejayaan bangsa negaranya disebut juga sebagai patriot.
Kategori pahlawan pun ada banyak, tergantung dengan prestasi yang disumbangkannya, seperti pahlawan kemanusiaan, pahlawan nasional, pahlawan perintis kemerdekaan, pahlawan revolusi, pahlawan proklamasi, pahlawan iman, pahlawan tanpa tanda jasa, pahlawan kesiangan, dan sebagainya.
            Ada yang mengatakan seseorang dapat disebut sebagai pahlawan apabila dia dengan segenap keikhlasan berkorban, berusaha mengubah suatu keadaan menjadi lebih baik. Dari definisi ini, kita melihat ada dua kata kunci, yang pertama yaitu keikhlasan berkorban dan yang kedua mengubah keadaan menjadi lebih baik.
            Dari kedua kata kunci ini, arti pahlawan menjadi lebih luas sehingga setiap orang bisa disebut pahlawan.
            Kata kunci pertama keikhlasan berkorban mencakup beberapa hal. Pengorbanan seorang pahlawan tidak selalu identik dengan pengorbanan harta atau nyawa yang dilakukan oleh para pahlawan perjuangan kita dalam mewujudkan kehidupan bangsa yang lebih baik yaitu kehidupan yang merdeka. Seorang pelajar yang giat belajar saja sudah dapat disebut sebagai pahlawan karena dia telah berkorban waktu keluar dari zona kenyamanan dia untuk bersantai-santai  dan bermain ke zona ketidaknyamanan, mengerutkan kening mempelajari setiap pelajaran. Seorang pelajar yang giat belajar tersebut juga berusaha mengubah keadaan menjadi lebih baik karena dengan belajar itu ilmunya kelak  dapat mengubah takdir dirinya, keluarganya, bahkan bangsanya menjadi lebih baik.
            Seorang jaksa juga bisa disebut sebagai pahlawan apabila dia menolak disuap untuk memenangkan suatu perkara peradilan. Sebaliknya dia akan disebut sebagai pengkhianat apabila menerima suap tersebut. Bukan perkara mudah untuk menolak suatu suap. Butuh iman yang sangat kuat untuk menolak uang miliaran rupiah yang besarnya jauh berkali-kali lipat dari gaji yang diterima tiap bulan. Dengan penuh ketekadan untuk selalu berbuat adil dan menganggap suap adalah perbuatan yang merugikan banyak orang.
            Dengan begitu mudahnya seseorang menjadi pahlawan ini hendaknya menjadikan setiap elemen bangsa kita berlomba-lomba untuk menjadi seorang pahlawan. Kesanggupan kita untuk menjadi pahlawan dapat ditanyakan pada diri kita sendiri.
            Kesanggupan menjadi pahlawan bagi bangsa apabila anda berani mengatakan bahwa karir anda bukanlah apa-apa yang melekat pada diri anda, tetapi apa-apa yang terjadi pada masyarakat sekitar anda dan bangsa anda. Siapkah kita jadi pahlawan?.(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar