SELAMAT DATANG DI LTN NU (Lajnah Ta'lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama) KABUPATEN PRINGSEWU

Sabtu, 09 Juni 2012

Pringsewu Bersenyum Manis

  
Oleh : Muhammad Musta'in
(Warga NU Pringsewu)
 
 “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah
nasib suatu g olongan (kaum) sehingga ia
berusaha  merubah nasibnya sendiri".
(QS Arra'du : 11)

 Begitulah pernyataan Allah didalam Al-Quran surat Arra'du : 11.  Ayat Ini merupakan dasar/dalil yang menjadi landasan aktifitas manusia untuk berbuat menggapai angan dan cita-cita. Menjadi pendorong untuk bekerja keras, menjadi motivator dalam bekerja dan berusaha. Bekerja dan berusaha sebagai salah satu aspek diantara sekian banyak aspek lain yang dapat  menentukan perubahan nasib manusia.
    Tentu saja, pernyataan diatas janganlah dipahami keliru, bahwa Allah tidak dapat merubah nasib seseorang. Sebagaimana ada dipahami oleh sebagian orang bahwa nasib manusia hanya ditentukan oleh kerja keras dirinya sendiri. Kesalahan memahami pernyataan tersebut dapat membawa akibat yang tidak baik. Sehingga kadang muncul kesombongan atas kesuksesan yang diraih. Angkuh dalam bersikap, dan mudah menganggap rendah manusia lain. Padahal sangat mudah hilang  apa yang telah diraih dan dimiliki manusia, bila Allah menghendaki lain, bila Allah menghendaki untuk hilang darinya.
    Pernyataan pada QS. Arra'du : 11 adalah sebagai motivasi dan sandaran teologis bahwa manusia hanya diberi kewenangan saja untuk turut menentukan "nasib dan keadaannya" dengan penentuan kepastian mutlak berada dibawah kekuasaan Allah semata. Manusia hanya berusaha, dan penentunya adalah Allah SWT, manusia hanya merencanakan, sedangkan Allah yang menentukan.
    Begitu juga Kabupaten Pringsewu yang merupakan sebuah kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten induknya (Tanggamus) yang sedang berusaha untuk memperbaiki “nasib” .  Saat ini Kabupaten Pringsewu di usianya yang ketiga sedang berbenah diri, sedang berusaha untuk merubah wajah, sedang berusaha merubah keadaan, sedang berusaha merubah nasib. Kabupaten yang sedang membangun dan mensejajarkan diri dengan kabupaten lain di propinsi Lampung. Tentu saja,  itu semua perlu kerja keras, perlu kerja sabar, perlu kerja ikhlas dan perlu kerjasama dengan semua unsur yang ada di wilayah Kabupaten Pringsewu. Dan perlu juga waktu yang lama, tidak bisa begitu saja sebagaimana layaknya orang bermain sulap.
    Kalimat singkat "BERSENYUM MANIS" merupakan motto yang dicanangkan kabupaten pringsewu untuk bergerak membangun wilayahnya. Ternyata motto itu bukan hanya sekedar sebuah akronim saja, tetapi mengandung makna yang dalam untuk direnungkan, diuraikan, dan diaplikasikan oleh warganya dalam rangka membangun Pringsewu. Kalimat indah yang dibangun diatas pemikiran yang sangat 'Islami" dan Qur'ani. Mempunyai relevansi yang kuat dan bersinergis dengan ajaran-ajaran Islam. Oleh karenanya warga NU khususnya, dan warga pringsewu pada umumnya perlu memahami dengan baik. Perlu merealisasikan motto tersebut, sehingga harapan, bahwa kabupaten Pringsewu menjadi kabupaten yang maju dan berwibawa dapat menjadi kenyataan.
    "Bersenyum manis" menjadi motto Kabupaten Pringsewu yang mudah untuk diingat, indah, berkesan, menarik dan menyejukkan hati. Dengan motto tersebut ada rasa, ada nuansa, ada aura, ada suasana yang berbeda bila berada di wilayah-wilayah lain. Makna motto "Bersenyum Manis" menjadi wilayah multi tafsir dan pemahaman serta uraian, analisis dan tergantung kepada siapa yang memahaminya. Merekalah yang akan mewarnai bentuk aplikasi motto tersebut didalam kehidupan bagi warga Pringsewu.
    Oleh karenanya tulisan ini mencoba memberi sedikit sumbangan pemikiran, agar kiranya bermanfaat untuk diterapkan oleh kita bersama. "Bersenyum Manis" bila diurai ternyata terdiri dari Sembilan kata,yaitu: bersih,  sehat, ekonomis, nyaman, unggul, maju, mandiri, aman, dan agamis.
1.    BERSIH
    Islam mengajarkan pada penganutnya untuk selalu menjaga kebersihan dalam semua aspek kehidupan. Baik Jasmani maupun rohani, lahir maupun batin, yang tampak maupun yang tidak tampak. Jangka panjang maupun jangka pendek. Tua maupun muda. Untuk kepentingan individu maupun sosial. Dan masih banyak  sisi lain yang diajarkan untuk selalu bersih dalam berbagai waktu, tempat, suasana, kapan saja, dimana saja, dan oleh siapa saja. Terutama oleh umat Islam. Bukankah kebersihan menjadi bagian dari kesempurnaan iman seseorang pada Tuhannya. "Al-nadhafah min al-iman".
    Jasmani yang bersih, cepat atau lambat, untuk kepentingan sendiri atau orang banyak, bagi yang muda maupun yang tua, akan membawa manfaat bagi kehidupannya. Terlebih lagi bila bersih rohaninya, bersih hatinya, dan bersih perilakunya.
    Kebersihan jasmani akan tampak pada rapihnya tatanan lingkungan, sampah berada pada tempat semestinya, sampah tidak berserakan, tidak membuang sampah di sembarang tempat, dan sebagainya. Amat menarik pada saat penulis pernah membaca sebuah spanduk di salah satu sudut pasar  pringsewu terpampang tulisan "Sampah Hari Ini Diangkut Hari Ini". Patut kiranya kita support bersama kebersihan di kabupaten kita. Terlebih-lebih kebersihan rohani hendaknya juga dijaga, agar seimbang bersihnya jasmani dengan rohani. Hati yang ikhlas, jiwa yang sabar, sifat khusnudhan (berbaik sangka), berbuat syukur, dan sebagainya itu bagian dari bersihnya hati.    
2.    SEHAT
    Setelah kebersihan (baik jasmani maupun rohani) terjaga dengan baik, maka kesehatanpun akan menjadi terjamin. Dalam bekerja, berusaha, belajar, berkarya, beraktifitas apa saja akan menjadi terasa nyaman. Kesehatan seseorang berpangkal dari kemampuannya didalam  mengelola kebersihan. Menjadi sehat akan mengantarkan seseorang menjadi bergairah dalam beraktivitas, semangat dalam bekerja, tekun dalam berusaha, rajin dalam belajar, dan beribadahpun menjadi tidak bermalas-malasan. Menjadi sehat juga diajarkan dalam agama islam. Bukankah rasulullah mengajarkan : Ajarilah anakmu dengan "berenang dan memanah". Tersirat makna kesehatan itu penting bagi kita. Salah satu upaya agar memperoleh jasmani yang sehat dapat dilakukan dengan berolah raga. Hadist diatas mengajarkan kita agar anak diberi bekal ketrampilan berolah raga, agar kelak jasmaninya dapat tumbuh dengan baik, sehat dan mempunyai daya tahan yang baik. Ada baiknya agar kesehatan terjaga baik, kita biasakan berolahraga disela-sela kesibukan bekerja.
3.    EKONOMIS
    Manusia hidup di dunia tidak dapat terlepas dari kebutuhan hidup yang harus dipenuhi. Semakin maju tingkat peradabannya maka makin banyak pula kebutuhan yang dimiliki. Masyarakat kota dengan masyarakat desa berbeda pula tingkat kompleksitas kebutuhannya. Maka kemudian manusia bekerja dan berusaha mencari alat pemenuhan kebutuhan itu. Ada yang merantau keluar dari kampung halaman/ daerahnya bahkan keluar dari negaranya mencari penghidupan, ada  pula yang bertahan di desa menggali potensi dan mengolah wilayahnya dengan baik. Semua itu dalam rangka mencari penghidupan (uang). Islam mengajarkan hasil yang telah didapat, karunia yang dilimpahkan Allah swt, kekayaan hasil usaha yang diperoleh tidak mutlak menjadi miliknya. Didalamnya ada milik fakir miskin dan ada pula hak AllahSWT yang harus dipenuhi.
    Oleh sebab itu harta harus ditasharufkan dengan baik. Kemauan dan kemampuan untuk mentasharufkan hartanya hendaknya mengikuti ajaran agamanya. Perilaku berpoya-poya, berlebih-lebihan dalam konsumtif, dan berbuat boros menjadi tidak baik dilakukan walaupun harta yang didapat merupakan miliknya sendiri. Namun demikian "irit" yang berlebihan dan bakhil juga tidak diperkenankan.
4.    NYAMAN
    Kabupaten Pringsewu sesuai dengan salah satu mottonya, ingin menjadikan wilayahnya sebagai tempat yang aman dan nyaman bagi warganya. Mampu memberikan kenyamanan dan keamanan warganya dalam banyak profesi kehidupan, diantaranya; pendidikan, perdagangan, pertanian, perusahaan, perhubungan, pengairan, seni dan budaya, olah raga, wisata dan sebagainya. Dengan suasana yang nyaman maka apapun profesi yang akan dan yang sedang dilakukan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
    Rasa nyaman ini dapat terwujud bila kerukunan, kedamaian, penghargaan terhadap perbedaan, kokohnya gotong royong, saling tolong menolong, tegur sapa, tebar salam dan senyuman senantiasa perlu untuk dibiasakan dan dikembangkan. Dan kebiasaan baik seperti ini dapat menjadi bagian untuk belajar bersama-sama diciptakan oleh warga masyarakat. Karena hal itu tidak mustahil untuk dilakukan. Sebagaimana telah ada di salah satu Kabupaten di Jawa Tengah mencanangkan satu hari sebagai hari "tebar senyuman".
5.    UNGGUL
    Manusia unggul adalah manusia yang menempati posisi mulia disisi sang pencipta. Dalam istilah agama manusia unggul bisa menggunakan terminologi "Insan Kamil". Menjadikan manusia unggul salah satu aktifitasnya melalui proses pendidikan. Pendidikan dimaksud adalah pendidikan sepanjang hayat. Menjadi manusia paripurna/ unggul harus diawali sejak awal hingga akhir kehidupan. Artinya tidak boleh ada proses mendidik dan pendidikan yang terhenti ditengah perjalanan. Keunggulan dibidang pendidikan menjadi penting. Karena pendidikan merupakan sebuah aktivitas  guna mewariskan nilai-nilai pada generasi mendatang. Salah kita dalam melakukan proses itu, maka akan salah pula nilai-nilai yang diwarisi generasi mendatang.
    Belajar dari sejarah masa lalu, manusia unggul ternyata tidak banyak jumlahnya. Di belakang hari kemudian kita keliru ketika mengukur keunggulan hanya dengan melihat kuantitas. Oleh karenanya keunggulan tidak harus senantiasa diukur dengan kuantitas yang melupakan kualitas, tetapi hendaknya diukur atas dasar kualitasnya dengan meningkatkan kuantitas.
    Seiring dengan itu potensi keunggulan di Kabupaten Pringsewu terutama dibidang pendidikan, yang memang sudah ada dan dapat menempatkan posisi pada level internasional (pada olimpiade sain), perlu kiranya bisa ditularkan kemampuannya pada yang lain, sehingga Pringsewu yang "Unggul" bisa menjadi kenyataan. Dan tak boleh dilupakan juga bahwa dibidang lainpun seperti olah raga juga mampu menempatkan diri pada level internasional untuk cabang angkat besi.
6.    MAJU
    Lingkungan yang bersih, aman, nyaman, unggul, mempunyai kemandirian yang kuat membuka peluang untuk mendapatkan kemajuan. Maju berarti bergerak kedepan, maju berarti bergerak melakukan perubahan. Dan Kabupaten Pringsewu sedang melakukan proses itu, yang lebih baik dan terarah. Bukankah Kehidupan yang beruntung adalah kehidupan yang selalu berubah maju kearah yang lebih baik dan bermakna, dan itu hanya dapat dicapai dengan perjuangan, dengan kesungguhan, dengan kesabaran dan dengan keuletan.
7.    MANDIRI
    Kuatnya kemampuan untuk mengatasi persoalan dalam kehidupan dipengaruhi oleh Kemandirian seseorang. Dengan kemandirian, seseorang akan lebih kreatif, inovatif dan produktif. Sehingga tidak selalu bergantung pada bantuan orang lain. Justeru dengan kemandirian akan membuka kesempatan lahirnya pribadi-pribadi yang kokoh dan kuat menghadapi tantangan persaingan hidup yang semakin ketat serta mempunyai rasa percaya diri atas kemampuannya. "Al I'timadu 'ala nafsii asasun najah". Percaya pada diri sendiri adalah pangkal kesuksesan/kebahagiaan. Tangan diatas lebih baik dari pada tangan dibawah. Orang yang memberi lebih baik dari orang yang menerima. Orang yang aktif lebih baik dari orang yang pasif. Produktif lebih baik dari konsumtif. Dan seterusnya. Semoga Kabupaten Pringsewu dapat menciptakan dan memiliki kemandirian itu.
8.    AMAN
    Rasa aman, tenang, tenteram merupakan fitrahnya manusia. Suasana aman menjadi dambaan setiap orang. Tak ada seorangpun yang tidak berusaha memperoleh rasa aman itu. Sehingga manusia selalu berusaha untuk memproteksi diri agar mendapatkan rasa aman tersebut. Bila suasana aman, maka akan terasa nyaman dalam berusaha, nyaman dalam bekerja, nyaman dalam belajar, nyaman dalam melakukan apa saja, tanpa ada rasa cemas, tanpa ada kekhawatiran, tanpa ada rasa takut  yang menghantuinya. Maka dari itu, partisipasi, kepedulian dan kebersamaan masyarakat dalam menjaga keamanan di lingkungannya masing-masing penting untuk dipertahankan dan ditingkatkan.
9.    AGAMIS
    Motto yang kesembilan adalah Agamis. Penempatan pada urutan kesembilan bukan berarti menempatkan posisi agama pada sesuatu yang tidak penting. Tapi marilah dilihat dari aspek lain pemahaman, yaitu bahwa nuansa agama -dengan berbagai aspek yang ada didalamnya- haruslah mewarnai semua aktifitas masyarakat Pringsewu.
    Nilai-nilai agama haruslah menjadi acuan penting bagi arah perjalanan kehidupan kabupaten Pringsewu. Tanpa harus melihat perbedaan agama dan juga tidak harus menyamakan semua agama. Artinya semua agama yang sah untuk berkembang di negeri kita, dapat hidup berdampingan di Kabupaten Pringsewu. Alangkah indahnya bila nilai-nilai mulia ajaran agama selalu mewarnai segenap aktifitas warga Pringsewu didalam Kehidupannya. Keanekaragaman tidak menjadi penghalang terwujudnya kesatuan. Sebagaimana Rasulullah Muhamad saw telah memberikan contoh terbaik dalam  membangun peradaban di kota Madinah tanpa harus menghancurkan perbedaan suku, agama, ras, profesi yang memang sudah tumbuh lebih dahulu di kota Madinah. Dan itu pula telah diikuti oleh para sahabatnya pada tahun-tahun berikutnya ketika menjabat sebagai "Khalifah" .
    Motto Kabupaten Pringsewu terdiri dari sembilan butir, hal itu tampaknya senada dengan logo NU dengan "Sembilan bintang"-nya, penyebar islam di Indonesia dikenal dengan sebutan "Wali Songo" yang juga berjumlah sembilan, Asmaul Husna berjumlah Sembilan puluh Sembilan (dominan angka Sembilan). Oleh sebab itu, Patut kiranya Warga Nahdhiyin dimana saja berada sudah selayaknya ikut ambil bagian didalam mewujudkan "Bersenyum manis"-nya Kabupaten Pringsewu. Apapun profesinya, apapun yang dilakukannya, siapapun orangnya, dan sekuat apapun kemampuannya. Agar turut pula memberi warna bagi tumbuh dan berkembangnya kabupaten Pringsewu kedepan.
    Akhirnya, semoga kabupaten Pringsewu tercinta dengan motto "Bersenyum Manis" dapat menjadi wilayah yang tetap terjaga kebersihan lingkungannya dengan baik, sehingga warganya menjadi warga yang sehat dan mampu menggunakan hasil kerjanya secara ekonomis, hidup terasa nyaman, pada akhirnya mampu meraih keunggulan serta kemajuan sejajar dengan wilayah-wilayah lain, disertai jiwa kemandirian yang kuat, rasa aman yang terjamin dalam bingkai dan kerangka kehidupan yang Agamis.
Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur.
Wal hamdu lillahi rabbil 'alamin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar