Seiring perjalanan
waktu dan analisa kebutuhan untuk ‘membumikan’ Al-Quran di bumi Pringsewu, saat
ini telah dibentuk sebuah organisasi bernama Jam’iyyatul Qurra’ Wal-Huffazh (JQH) Kabupaten Pringsewu. JQH dibentuk dan disahkan
berdasarkan Surat Keputusan Pimpinan Pusat Jam’iyyatul
Qurra’ Wal-Huffazh Nomor : 165/SK/PP-JQH/VI/2012 tertanggal 18 Juni 2102 di Jakarta dan telah dilantik pada tanggal 23 Juni 2012 di Metro
Lampung. JQH merupakan salah satu badan
otonom (banom) Nahdlatul Ulama yang beranggotakan para khafidz/khafidzoh dan para
pecinta Al-Quran.
Jam’iyah yang
diketuai oleh Ustad Jumangin ini menggelar kegiatan perdananya berupa launching bertema
“Gebyar Tahfidzul Quran se-Kab. Pringsewu dan Songsong Ramadhan dalam Rangka Sosialisasi Kepengurusan Jam’iyyatul Qurra’ Wal-Huffazh Kabupaten
Pringsewu”.
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari minggu, tanggal 15 Juli 2012 bertepatan
dengan 25 Sya’ban 1433 H bertempat di Masjid Jami Roudlotul Muslimin Ambarawa.
Kegiatan ini dibuka
oleh K.H. Sobri Dinal Musthofa, M.Sc. selaku anggota Dewan Pembina, seusai beliau
mengimami jamaah sholat subuh. Pada sambutannya beliau menyampaikan pentingnya
usaha memasyarakatkan Al-Quran yang terkelola dengan baik mengingat urgensi
Al-Quran yang sangat tinggi kedudukannya bagi umat muslim. Selanjutnya kegiatan
inidiisi dengan takhtimul quran yang dibaca oleh para khafid/khafidzoh se
kabupaten pringsewu yang hadir.
Nampak hadir pada takhtimul quran ini diantaranya K.H.
Mahfudz Ali (Ketua PC NU Kab. Pringsewu), Ustadz Munawir (Katib Syuriah PC NU),
para kyai dan ustadz dan jamaah masjid roudlotul muslimin, jamaah Muslimat NU,
Santri Pondok Pesantren Miftahul Huda, dan masyarakat umum.
Khotmil Quran
diakhiri dengan doa khotmil Quran dan doa bagi para arwahul muslimin yang dititipkan
oleh para jamaah. Rangkaian kegiatan ini ditutup dengan mau’idhotul hasanah
yang disampaikan oleh K.H. Ridhwan Su’aib (Ketua Dewan Syuriah PC NU
Pringsewu). Salah satu pesannya yang sangat mendasar adalah setiap orang islam
harus pandai dan peduli Al-quran. Pesan beliau ini menegaskan kembali
pentingnya memasyarakatkan Al-Quran ke seluruh penjuru bumi.
Oleh karennya Ustad
Jumangin selaku ketua juga bertekad untuk mensolidkan pengurus dan segera
menyusun program berkelanjutan. “jamiyah ini bukan milik saya, saya hanya
ditugaskan untuk memimpin, tapi jam’iyah ini milik umat yang mencintai alquran,
tidak harus khafidz/khafizoh tapi siapapun yang menginginkan untuk menjadi
pencinta dan penghafal Quran” tegasnya. ( Kontributor : Fauzan. Redaktur : M.
Faizin)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar