SELAMAT DATANG DI LTN NU (Lajnah Ta'lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama) KABUPATEN PRINGSEWU

Sabtu, 14 April 2012

Harlah Muslimat NU Pringsewu



Berdirinya Organisasi Muslimat  Nahdlatul Ulama  pada  29 Maret 1946 di Purwokerto (Jawa Tengah) kini telah memasuki usia 66 tahun. Organisasi dengan nama Muslimat NU ini dalam gerakanya selalu berorientasi pada peningkatan martabat dan kedudukan wanita Muslimah  sebagai pribadi, istri, ibu rumahtangga dan anggota masyarakat yang berdasar kepada ajaran Islam ‘Ala Ahlussunah Wal Jama’ah dengan menjunjung tinggi tradisi lokal dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.


Dalam perwujudan yang nyata, gerakan yang dilakukan oleh Muslimat NU selalu mengacu pada tercapainya tujuan dimaksud. Dalam memperingati Hari Lahirnya Muslimat NU yang ke-66 sekarang ini dilakukan serangkaian kegiatan meliputi  : Lomba Tumpeng dan Jajan Tradisional tanggal 23 Maret 2012, Seminar Guru PAUD tanggal 24 Maret 2012, dan tanggal 25 Maret 2012 Tabligh Akbar Harlah Muslimat

Kegiatan tersebut merupakan realisasi dari Renstra (Rencana Strategis) Program jangka menengah Pimpinan Cabang Muslimat NU Kab. Pringsewu masa Hidmah Tahun 2010-2015. Untuk memaknai dan mengenang hari Kelahiran Muslimat NU ke-66, maka Harlah ini juga dimaksudkan sebagai evalusai atas kegiatan yang telah dan akan dilakukan, yang kosentrasinya adalah program-program kewanitaan dan pendidikan. Maka Peringatan Harlah tahun ini mengambil tema : “DENGAN HARLAH MUSLIMAT NU KITA SONGSONG MASA DEPAN PEREMPUAN ISLAM AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH YANG CERDAS DAN SANTUN MENGABDI PADA KELUARGA, AGAMA DAN BANGSA”

Perkembangan teknologi dan informasi di abad modern ini telah memberikan banyak peluang kepada seluruh komponen masyarakat untuk belajar lebih cepat, bekerja lebih efisien, dan fokus pada hal-hal yang memberikan banyak manfaat. Di lain pihak perkembangan teknologi dan informasi juga memberikan dampak negatif jika tidak dimanfaatkan sebaik mungkin.

Kenyataan seperti ini adalah tantangan sekaligus peluang besar bagi Muslimat NU untuk terus bekerja. Bekerja besar untuk perubahan besar. Perempuan (ibu) adalah madrasah pertama bagi setiap anak. Perempuan adalah dinamisator dalam keluarga. Perempuan adalah pelopor, karena tak seorangpun ulama, kyai, guru, pejuang, pahlawan, ataupun presiden yang tidak dilahirkan oleh seorang perempuan (ibu). Artinya dibalik setiap keberhasilan seseorang apapun bidangnya, selalu ada sosok perempuan yang menopangnya.

Keistimewaan perempuan itulah yang menjadikan kerja membina dan mengembangkan potensi mereka menjadi sebuah kerja yang besar karena perempuan memiliki banyak tantangan. Dari segi fisiknya perempuan lebih lemah dari pada laki-laki. Dari sisi psikologis juga umumnya perempuan lebih cepat stress karena dominasi perasaan terhadap jalan fikirannya. Selain itu, kesibukannya mengurus rumah tangga juga menyita waktunya untuk belajar sepanjang hayat. Namun demikian perempuan memiliki kelembutan hati, ketajaman perasaan, ketekunan yang mampu mengalahkan kecerdasan laki-laki. Dengan semua kondisi yang ada, maka setiap muslimah dituntut untuk bisa menjadi bagian solusi di dalam masyarakat dengan menjadikan dirinya sebagai sosok yang patut dicontoh karena berilmu, beramal islam ahlus sunnah wal jama’ah, berwawasan luas, berakhlak dan berbudi pekerti luhur. Inilah kerja besar yang terus manjadi program kerja Muslimat NU di seluruh jajaran kepengurusan mulai dari pusat hingga tingkat ranting di desa-desa.

Kerenanya Muslimat NU juga harus tampil ke depan membela kaumnya dengan mengadakan pembinaan, pendidikan dan pengembangan potensinya. Dalam tatanan negara porsi 30% yang disediakan untuk diisi oleh perempuan juga masih belum sepenuhnya terisi oleh mereka yang benar-benar membela, memperjuangkan hak dan martabat kaumnya. Dalam tataran politik praktis seluruh anggota muslimat juga dilibatkan secara aktif dalam memilih pemimpin, baik di tingkat daerah, provinsi bahkan nasional. Namun perlu disadari bahwa pelibatan ini hanyalah pelajaran dasar sebagai warga negara untuk memiliki rasa tanggung jawab terhadap negaranya. Proses pendidikan politik ini harus terus ditingkatkan hingga dihasilkan generasi cadangan masa depan yang memiliki semangat perjuangan meningkatkan martabat kaum wanita. Jadi perlu ditegaskan bahwa politik praktis bukanlah tujuan perjuangan Muslimat NU, melainkan hanya sekedar sarana pembelajaran untuk mencapai tujuan inti yaitu tersedianya suplai muslimah yang beramal islam ahlus sunnah wal jamaah, berbudi pekerti luhur yang dengan bijak dan santun mengabdikan diri kepada suami dan anak-anak di dalam keluarganya sebagai wujud pengabdian kepada agama, cerdas dan visioner dalam menyumbangkan solusi di tengah masyarakat sebagai wujud pengabdian kepada bangsa dan negara.

Tujuan-tujuan besar itu telah, sedang, dan terus dioptimalkan melalui berbagai program kerja yang terkonsolidasi sebagai sebuah nafas perjuangan Muslimat NU. Jika hari ini masih banyak muslimah yang belum memenuhi standar sebagai muslimah yang solihah, maka ini bukanlah hal yang menjadi aib yang harus ditutup-tutupi, melainkan menjadi sebuah tambahan semangat bahwa kerja Muslimat NU ini amatlah besar yang tentu menjadi peluang amal yang berlimpah pahala. Lebih baik menyalakan lilin dari pada memaki kegelapan. Melalui majlis-majlis taklim dengan dikomando oleh ketua-ketua ranting, seluruh Muslimat NU bangkit dan bergerak bersama menyalakan lilin-lilin harapan, ilmu dan iman, dengan terus belajar, mengaji, dan mengamalkan ilmunya sehingga semakin banyak lilin itu yang menyala terus-menerus maka akan semakin cerah dan semakin terlihat masa depan perempuan islam yang bermartabat.

Selain pembinaan melalui majlis-majlis ta’lim itu, secara institusi Musimat NU juga terus mengagendakan program-program kerja secara bermitra dengan berbagai instansi, diantaranya : Program desa siaga bekerjasama dengan Kementrian Kesehatan, Outlet Muslimat bekerjasama dengan kementrian pertanian, Koperasi AN-NISAA bekerjasama dengan kementrian koperasi, Pelatihan Kesetaraan Gender bekerjasama dengan Kementrian Urusan Wanita, Kesejahteraan Muslimat bekerjasama dengan Kementrian Sosial, Jaminan kesehatan dan kematian bekerjasama dengan Bringin Life, Pendidikan Keaksaraan bekerjasama dengan Kementrian Pendidikan, dan lain-lain.

Semua kerja ini akan terus dipersembahkan dengan semangat perubahan besar. Mari bersama-sama mendukung dan mempersembahkan pengorbanan melalui Muslimat NU untuk Indonesia tercinta. SELAMAT HARLAH MUSLIMAT NU YANG KE-66. Semoga Allah memberkahi semua ikhtiar yang dilakukan. Wallahu a’lam bisshowab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar